Senin, 10 November 2014

Belajar.....
Aku lagi sedang asyik menulis soal di kertas lipat berwarna yang sudah dipotong-potong. Temanku yang sedang asyik nonton film, tiba-tiba ia penasaran dengan apa yang sedang aku lakukan. 
Diapun bertanya "Apa yang sedang kamu lakukan?".
"Aku sedang membuat soal untuk besok mengajar". jawabku.
"Oh gitu..." Ia melihat dan membaca soal yang ada di kertas. Ia penasaran untuk apa ini. Ia bertanya lagi.
"Memang bagaimana ngajarnya?". Akupun menjelaskannya dan ia mengangguk-ngangguk.
Kemudian ia melanjutkan nonton filemnya dan akupun masih mengerjakan pekerjaanku. Aku mencoba mengerjakan soal-soal untuk menemukan jawabannya. Temanku penasaran lagi. Ia pun bertanya "Apa yang sedang kamu kerjakan?"
"Aku mengerjakan soal-soal". jawabku
"Guru HARUS BELAJAR TERUS YA?". tanya temenku
Dengan tersenyum, aku jawab "Iya, ya dunk. Apa lagi teori yang kadang ada perubahan karena perkembangan".
Jawab dia, "Iya, ya.."
Keesookan harinya....
Aku masuk kelas dengan hati degdegan. Aku berusaha tenangkan diri. Kemudian aku mencoba menerapkan hal yang aku rencanakan. Aku meminta siswa untuk berdoa dan hafalan surat. Setelah selesai itu, tiba-tiba mereka membaca doa akan pulang dan membawa tas dan berdiri dari kursi. Mereka hanya bercanda. Tetapi ini menghilangkan beberapa menit untuk belajar.
Setelah itu aku mulai pembukaan dan masuk ke materi. Tetapi beberapa anak putri mengerjakan PR Bahasa Inggris, dan aku meminta untuk dimasukkan terlebih dahulu. Hal ini menghilangkan waktu jga.
Akupun memulai pelajaran, tetapi keadaan beberapa anak-anak belum siap belajar. Ada anak yang sudah siap dan ada yang belum siap. Jadi, pembelajaran belum terlaksana dengan maksimal. Aku harus belajar untuk membuat anak-anak siap untuk belajar.
Aku sudah belajar untuk mempersiapkannya, tetapi tidak cukup di sini saja. Aku juga harus belajar untuk saat dan setelah mengajar. Semangat ya,,,, kawannn
Study and study....
(Catatan_Zi)

Selasa, 04 November 2014

Impian Generasi Penerus Bangsa

Aku mengajar program tambahan di SMP Moechil. Sekolahan ini mempunyai anak-anak yang unik. Anak yang memiliki impian. Saat aku mengajar di kelas VIII E, aku menanyakan apa cita-cita mereka. Mereka menjawab dengan berbagai jawaban dan menjawab yang bervariasi. Ada dari mereka ingin menjadi jurnalistik, desainer, entertaiment, pengusaha, dokter, dosen, presiden dll. Ada yang menjawab dengan semangat, mantap, malu-malu, dan bingung. Sebenarnya dalam diri mereka itu mempunyai impian-impian yang akan menjadi penerus bagsa ini.Semua itu juga ada pngaruh dari guru yang menjadi orang tua kedua di sekolah. 

Senin, 06 Oktober 2014

Harapan karena Ibuku

Harapan karena Ibuku

Ibuku adalah pahlawan selain ayahku di rumah. Beliau kecil tetapi tenaganya kuat sekali. Ibuku bekerja di pabrik tembakau. Kerja beliau adalah memilih benda/kotoran tembakau dari jam 07.00-12.00 dan 13.00-16.00. Aku tidak tega kalau ibuku harus bekerja keras. Ibuku juga harus menghirup bau tembakau yang membuat batuk. Aku tidak dapat berbuat apa-apa saat ini. Tetapi aku punya mimpi dan harapan untuk merubahnya. Aku ingin ibu dan ayahku saat tua nanti, mereka akan merasakan hidup enak dan tidak bekerja keras lagi. Mereka akan merasakan hasil kerja aku dan adik-adikku nanti. Kami akan menjadi orang yang kaya hati dan harta. Kami akan berbagi untuk orang-orang yang membutuhkan dan membuka lapangan kerja.