Minggu, 11 November 2012

Pengaruh Media terhadap pendidikan seseorang



Pengaruh Media terhadap Pendidikan Seseorang

Dalam UUD 1945 alinea ke 4 menerangkan bahwa tujuan pendidikan Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Tapi pada kenyataanya pemerintah belum melaksanakan dengan maksimal. Pendidikan Indonesia mengalami kemiskinan. Apakah bansa Indonesia dapat memperbaikinya?. Inilah tugas bangsa Indonesia untuk memperbaikinya, terutama pendidik.
            Salah satu faktor yang mempengaruhi pendidikan adalah media. Media bisa berupa media elektronik maupun nonelektonik. Contoh media elektronik : buku bacaan, koran, dan buletin. Buku merupakan jendela dunia. Tetapi saat ini banyak buku yang beredar dikalangan pemuda tidak lagi seperti itu. Banyak buku yang tidak membangun intelektual, contoh majalah porno. Hal ini berakibat pikiran pemuda menjadi kotor sehingga tidak dapat berfikir jernih. Mereka dapat menirukan tindakan seks yang belum waktunya.
Koran merupakan alat informasi seseorang tentang berita terkini. Tetapi kebanyakan Isi koran atau berita yang tidak mendukung, yaitu kriminalitas. Seperti tentang kekerasan, pemerkosaan, koruptor, penculikan dan lain-lain. Hal itu juga penting untuk pengetahuan. Tetapi ada hal yang lebih penting, yaitu berita tentang orang-orang cerdas di Indonesia yang berhasil. Banyak anak bansa yang berhasi di bidang olahraga, kesenian, sains, musik dan lain-lain. Mungkin ada tetapi tidak menjadi topik pertama dan jarang koran yang meliputinya. Hal ini merupakan motivasi yang mendidik bangsa Indonesia untuk lebih maju.
            Buletin Islami berisi tentang kajian-kajian Islam, motivasi, kisah nabi, dan berita lainya. Tidak lagi menjadi minat remaja untuk membacanya. Ketika seseorang mendapatkan buletin, kebanyakan hanya membuangnya atau disimpan saja. Buletin merupakan media kecil yang berupa tulisan dari karya seseorang. Hargailah hasil karya seseorana walaupun sekecil apapun. Ada nilai pendidikan “Ketika kita menghargai karya seseorang, maka orang akan menghargai karyamu”.
            Sedangkan media elektronik, yaitu radio, televisi, komputer/netbook, telepon genggam dan lain-lain. Radio merupakan alat elektonik berupa suara. Ada acara dalam radio, misalnya musik, berita, belajar bahasa, drama, kuis, tebak-tebakan, dan lain-lain. Tetapi acara yang hampir setiap radio ada adalah musik. Ada banyak aliran musik. Aliran musik tersebut juga bepengaruh terhadap pribadi seseorang.
 Jika seseorang mendengarkan musik yang lembut, ia akan terbentuk karakter yang lembut pula. Tapi jika ia memdengarkan musik yang beraliran rocker, ia akan terbentuk karakter yang keras.
Setiap rumah hampir memiliki televisi. Televisi merupakan media elektronik berupa gambar dan suara. Media lebih banyak negatif dari pada positifnya, karena tidak banyak acara televisi yang berisi tentang pendidikan. Melainkan acara televisi yang berisi tentang gosip, kriminalitas, hiburan, sinetron, dan lainya acara yang kurang mendidik. Sehingga anak-anak lebih paham gosip selebritis daripada pelajaranya di sekolah. Selain itu, acara yang menarik ditayangkan saat jam waktu solat berlangsung ataupun jam waktu belajar.
Filem atau berita yang  kriminalitas ataupun seksualitas dapat berakibat sangat buruk. Psikologi anak-anak akan terganggu. Mereka cenderung akan mencobanya.
Di sinilah peran orang tua untuk mengawasi anak-anaknya menonton televisi. Anak-anak lebih baik menonton pengajian, kuis rangking satu, filem kartun, dan filem yang dapat membangunh motivasinya. Akan tetapi ada filem kartun yang berisi tentang kemusyrikan dan kriminalitas. Sehingga orang tua harus benar-benar hati untuk mengawasinya. Ketika anak tidak ada yang mengawasi, maka lebih baik anak diberikan buku bacaan yang bermanfaat ataupun mainan yang menghasilkan kreatif anak.
Siapa yang tidak tahu internet saat ini? Hampir seluruh dunia tahu akan internet. Internet yang dapat mengakses info diseluruh dunia. Akan tetapi banyak info yang kurang penting diinfokan, seperti permasalahan artis, kriminalitas, video porno, bacaan porno, dan lain-lain. Bagaimana bangsa yang belum maju bisa berkembang? Jika info yang sering muncul tentang demikian, maka dari itu kita harus banyak mengirimkan info yang mendidik. Info mendidik bisa berupa prestasi anak-anak Indonesia, hasil riset anak Indonesia, beasiswa, masalah Indonesia, dan lain-lain.
Indonesia memiliki putra-putri yang cerdas. Tetapi pemerintah yang tidak menghargai kecerdasan mereka. Hasil karya mereka kurang diperhatikan. Pemerintah tidak memberikan tindak lanjut terhadap hasil karya mereka. Padahal jika pemerintah benar-benar peduli dengan itu, maka Indonesia akan maju. Pemuda-pemudi lain akan termotivasi dengan keberhasilan mereka. Sehingga akan terciptanya pemuda-pemudi yang kretif dan inovatif. Putra-putri Indonesialah yang akan melanjutkan perjuangan bangsa Indonesia.
  
                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar