Jumat, 18 Januari 2013

Pembelajaran Fisika dengan IT



Banyak siswa yang mengatakan belajar fisika itu sulit. Materi pelajarannya selain menghitung juga ada pemahaman konsep. Seperti hukum newton, hukum ohm, hukum kekekalan energi, hukum archimedes, dll. Siswa harus mengetahui konsep dan memahami rumus sehingga siswa belajar dua kali.
Siswa terkadang bosan di kelas. Pelajaran fisika hanya mencatat, melihat tulisan dan rumus, gambar yang tidak menarik dan kurang jelas, dan praktikum yang tidak menarik. Guru fisika harus mampu mengatasi dapat mengubah image fisika menjadi baik bahwa fisika itu asyik.
Guru dapat membuat pembelajaran fisika lebih asyik dengan IT.  Guru mendesign  materi dengan simulasi-simulasi pembelajaran. Ada software untuk pembelajaran. Misal, PHET (Physic Education Teknologi), Video Analysis, Physic Classrooms, Servey Collage, dll. Software itu dapat diakses melalui internet. Hal ini, guru menjadi lebih kreatif dan ikut perkembangan zaman. serta siswa dapat lebih mudah memahami materi fisika.
Guru dapat menyajikan gambar, simulasi konsep fisika, dan soal-soal elektrik. Jika gambar itu persis seperti objeknya dan berwarna, maka gambar akan lebih menarik. Misal alat ukur jangka sorong, mikrometer sekrup, amperemeter, dll. Dengan IT gambar-gambar itu, dapat disimulasikan menjadi lebih menarik. Gambar tersebut tidak hanya gambar melainkan alat yang dapat dirubah nilai ukurnya. Misal, amperemeter. Hambatan dan tegangan dapat di tentukan, kemudian secara langsung arus listrik dapat ditemukan hasinya.
Konsep fisika yang hanya dengan teori-teori tanpa ada penerapannya membuat banyak siswa tidak paham dan malas untuk mempelajarinya. Jika ada simulasi dari konsep- konsep fisika, maka belajar fisika itu mudah. Hal ini dapat dilakukan dengan IT. Misal, gerak jatuh bebas. Ada 2 benda yaitu bulu dan batu. Benda mana yang jatuh terlebih dahulu? Siswa dapat diperlihatkan simulasi dari percobaan itu.
Siswa dapat mengerjakan soal-soal dengan lebih menarik. Seperti permainan ones to be milioner. Siswa mengerjakan soal seperti bermain. Ada tingkat kesulitan soal. Semakin tinggi levelnya, semakin sulit soalnya. Sehingga semakin banyak hadiah yang didapatkannya. Siswa merasa tertantang untuk mengerjakan soal-soal yang di aplikasikan dengan game.
Pembelajaran dengan IT ini, tidak lepas dari peran seorang guru. Guru menyampaikan materi dengan teknologi dia harus mengetahui konsep-konsep dari fisika. Jangan hanya mengambil dari internet tanpa mengetahui apa yang akan disampaikan. Jadi, guru harus cedas dan kreatif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar